Infokom DPP PPNI - Upaya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan untuk meratakan keberadaan tenaga kesehatan terus berlanjut.
Sehubungan itu Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan perlunya akselerasi dalam pemerataan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Menurutnya, adanya ketimpangan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi pemerintah.
“Sebanyak 4,6 persen puskesmas di Indonesia tidak memiliki dokter, dan 38,8 persen puskesmas belum memiliki tenaga medis lengkap. Bahkan, sebagian rumah sakit belum mempunyai tujuh spesialis dasar yang seharusnya bisa melayani pasien dengan baik,” terang Dante Saksono Harbuwono saat sambutan di Peluncuran Standar Operasional Prosedur (SPO) Pendidikan Dokter dan Tenaga Kesehatan, di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (13/10/2025), sesuai yang diliris rri.co.id.
Dirinya mengamati dua masalah utama yang masih dihadapi Indonesia dalam sektor tenaga medis adalah jumlah yang masih kurang distribusi yang tidak merata. Untuk itulah Dante menekankan perlunya langkah cepat dan kolaboratif antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Kita sebagai organisasi pemerintah yang bertanggung jawab untuk melahirkan dokter, baik di Kemendiktisaintek maupun Kementerian Kesehatan. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan jumlahnya cukup di seluruh tanah air,” ungkapnya.
Selanjutnya, Dante menyampaikan bahwa model pendidikan kedokteran akan terus disesuaikan dengan kebutuhan nasional. Namun, ia menegaskan bahwa kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama.
“Yang paling penting dari semua model pendidikan tersebut adalah kompetensi lulusannya harus sama kualitasnya. Uji kompetensi ini diselenggarakan secara nasional dan berstandar nasional, dengan kolaborasi antara dua kementerian ini,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisainstek) Fauzan menyampaikan bahwa program SPO Tenaga Kesehatan ini merupakan salah satu bagian penting dari kebutuhan komprehensif dunia kesehatan. Program ini juga diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan tata kelola pendidikan tenaga kesehatan di Indonesia.
“Tentu harapan besarnya, dengan adanya Program SPO Tenaga Kesehatan ini akan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang ada. Program SPO Tenaga Kesehatan ini merupakan salah satu bagian penting dari kebutuhan komprehensif dunia kesehatan,” imbuh Fauzan. (IR)
Sumber : Media online rri.co.id