Infokom DPP PPNI - Peluang masyarakat untuk dapat mengabdikan diri sebagai Perawat orang lansia sudah terbuka luas.
Melalui program Caresia dari Puskesmas Gajahan, Solo, menjadi solusi bagi keluarga yang merawat orang lansia (lanjut usia) dengan ketergantungan berat atau total. Lewat program ini, warga di wilayah Gajahan dilatih menjadi caregiver (Perawat) informal, yakni orang yang mampu merawat orang lansia di rumah secara mandiri.
Warga lansia dengan ketergantungan berat atau total adalah orang lanjut usia yang membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan sebagian besar atau seluruh aktivitas sehari-hari mereka.
Program Caresia (Caregiver Informal Berdaya bagi Lansia) bergulir sejak 2024. Program ini hadir sebagai respons atas meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka fertilitas sehingga berdampak pada terus meningkatnya jumlah orang lansia termasuk di wilayah Puskesmas Gajahan, Solo.
Selain itu, program ini diharapkan menjadi solusi atas kondisi di mana belum banyak caregiver formal untuk orang lansia dan biaya jasa caregiver saat ini tergolong cukup mahal. Gaji caregiver paling tidak dalam sebulan setara UMK Solo sekitar Rp2,2 juta atau jika harian per delapan jam berkisar Rp150.000-Rp200.000.

Kepala Puskesmas Gajahan Solo, Farahdila Mirshanti, memperkirakan di wilayah Gajahan dan sekitarnya setidaknya ada 400 orang lansia dengan ketergantungan berat yang dirawat keluarganya di rumah. Namun belum semua caregiver orang lansia memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan perawatan.
Farah menambahkan perawatan orang lansia juga tidak bisa dikatakan mudah. Sebagai contoh perawatan orang lansia dengan demensia atau penurunan fungsi kognitif. Orang tersebut perilakunya mudah terpengaruh, sering lupa, dan punya permintaan aneh-aneh layaknya anak kecil.
“[Orang] Lansia itu butuh perawatan diri, makan, rekreasi, sosial, dan sebagainya. Jika para perawat orang lansia di rumah itu tidak punya bekal ilmu dan keterampilan yang cukup akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup orang lansia,” ungkapnya kepada Espos, Sabtu (2/8/2025), sesuai yang diliris solopos.espos.id.
Dia menjelaskan di Caresia, Puskesmas Gajahan Solo telah menyusun semacam modul pembelajaran terkait materi yang diajarkan kepada para Perawat orang lansia. Mulai dari cara perawatan orang lansia demensia, fisioterapi, teknik pernapasan, dan materi lainnya yang disampaikan melalui workshop-workshop.
“Seperti Sabtu [2/8/2025] ada 57 warga yang mengikuti pelatihan fisioterapi oleh Maoli Zartika dan teknik pernapasan bagi orang lansia oleh Aris Widyanto di Pendapa Kelurahan Gajahan. Program ini juga mendapatkan dukungan Dinas Kesehatan dan sudah masuk penganggaran Puskesmas, jadi ini akan terus berlanjut dengan materi-materi lainnya,” jelasnya.
Dia berharap program ini semakin banyak diikuti para caregiver informal sehingga nantinya banyak orang lansia di Gajahan bisa terjaga kualitas hidup. Sementara bagi peserta yang sudah rutin mengikuti program ini bisa membagikan ilmu yang sudah didapat dan diaplikasikan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, salah satu peserta Caresia asal Kauman, Pasar Kliwon, Titik, mengaku mendapatkan banyak ilmu terkait keperawatan orang lansia. Apalagi saat ini dia tengah merawat mertuanya yang sudah berusia 93 tahun.
“Saya sekarang sudah tahu teknik merawat orang tua yang benar itu seperti apa, cara memindahkan orang lansia, mengatur posisi tidurnya, cara mendudukkan, dan gerakan-gerakan sederhana yang bisa menambah kualitas hidup orang lansia bertambah,” imbuhnya.
Dia berharap pelatihan ini bisa diikuti para caregiver informal lainnya. Sehingga para orang lansia di wilayah Gajahan dapat terjaga kualitas hidupnya. (IR)
Sumber : Media Online solopos.espos.id.