Infokom DPP PPNI - Melalui berbagai keahlian maupun kemahiran yang dimiliki tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Sehubungan itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Agar RSUD Teluk Kuantan benar-benar menjadi Rumah Sakit unggulan di Kabupaten Kuantan Singingi.
Oleh karena itulah, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Teluk Kuantan, baik Tenaga Medis dan Paramedis, saat ini sedang dan telah mengikuti pelatihan dan kursus secara berkala.
Untuk tenaga medis dan paramedis, telah mengikuti pelatihan sebanyak 42 orang. Sedangkan mengikuti kursus Tenaga Medis sebanyak 10 orang (2025)," ungkap Direktur RSUD Teluk Kuantan dr. Benni Antomy diruang kerjanya, Kamis (17/7/2025), sesuai yang diliris Siberriau.com.
Pada bulan Agustus mendatang, akan pulang sebanyak 10 orang dan disusul nantinya sebanyak 6 orang lagi. "Jadi sebanyak 16 orang tersebut, merupakan perawat yang telah mahir," ujarnya.
Menurutnya setelah 16 orang tenaga Perawat ini nantinya pulang setelah itu juga akan diberangkatkan Perawat untuk ICU bayi sebanyak 4 orang.
"Keempat Perawat ICU bayi ini sedang menunggu jadwal untuk diberangkatkan, dan disusul nantinya dua orang Perawat untuk penanganan ICU warna," katanya.
Selain itu, juga akan diberangkatkan kepala-kepala ruangan, dokter umum (penanganan kegawatdaruratan), dokter obgyn (diklat di Bali selama 3 hari).
"Dokter obgyn, (obstetri dan ginekologi) adalah dokter spesialis yang menangani kesehatan reproduksi wanita, termasuk kehamilan, persalinan, dan masalah kesehatan organ reproduksi wanita. Mereka menangani berbagai kondisi, mulai dari pemeriksaan rutin hingga tindakan medis seperti operasi," terang Benni.
Setelah tenaga kesehatan dan tenaga medis ini nantinya usai mengikuti pelatihan dan kursus. Sudah barang tentu mereka nantinya akan bertambah ilmunya (memiliki kualitas/keahlian)," sebutnya.
RSUD Teluk Kuantan harus memacunya agar kualitas SDM tenaga medis dan tenaga kesehatan, benar-benar memiliki kualitas dan ahli dalam bidangnya.
"Kita akan kerja sama dengan institusi pendidikan, untuk pengembangan kompetensi tenaga kesehatan," jelasnya.
Disebutkannya, bupati sudah melakukan kerja sama dengan beberapa universitas, dan rumah sakit ternama untuk menyelenggarakan kerja sama terutama untuk diklat keperawatan yang sifatnya lebih ke arah kursus dan bukan pendidikan jangka panjang.
"Kita sudah melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit, termasuk dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dengan RS Medan, RS M. Jamil Padang untuk mendukung bagaimana SDM ini secara kuantitatif dan kualitatif," katanya.
Ketika ditanyakan apakah RSUD Teluk Kuantan akan menambah atau merekrut tenaga medis dan paramedis sebagai tenaga honorer (kontrak), menurut Benni RSUD memang akan menambah tenaga medis dan paramedis baik keperawatan, dokter spesialis (sesuai kebutuhan).
Sebab kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya seperti farmasi, laboratorium (masalah radiologi dengan sinar-sinar rontgen), tenaga teknis butterfly (keahlian dan pengetahuan) dalam bidang katup kupu-kupu (butterfly valve), baik dalam instalasi, perawatan maupun perbaikan.
RSUD Teluk Kuantan telah menargetkan dalam 5 tahun ke depan, memiliki SDM berkualitas sebanyak 560 sampai 600 orang (tergantung kebutuhan). Bahkan, sudah punya planning, bagaimana jenis penyakit seperti kanker dan terapi dan penanganan penyakit jantung (sampai level 8) harus tertangani.
"Mudah-mudahan RSUD mempunyai kelas layanan VIP dan kelas standar (sama dengan rumah sakit bertaraf internasional. Kita sudah jajaki Rumah Sakit Mahkota, sedang menunggu realisasinya apakah bisa cepat atau tidak. Kita juga harus siapkan basic-nya (tenaga) dahulu,” imbuhnya. (IR)
Sumber : Media online Siberriau.com.
