News

Peran Strategis Perawat Memasuki Era Industri 5.0 Menuju Indonesia Sehat 2045

Oleh Admin Jumat, 15 Agustus 2025


Infokom DPP PPNI - Keberadaan Perawat semakin dibutuhkan dan berkontribusi dalam mendukung pembangunan kesehatan di Indonesia. 

Berkaitan dengan pemerintah telah mencanangkan visi besar Indonesia Emas 2045, dimana menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang berdaulat, adil, dan makmur.

Demi mewujudkan visi itu, sektor kesehatan menjadi pondasi krusial. Tanpa masyarakat yang sehat, daya saing nasional dan stabilitas pembangunan tidak akan pernah kokoh.

Transformasi Perawat di Era Industri 5.0

Dalam memasuki fase Revolusi Industri 5.0, yang mana manusia dan teknologi bekerja berdampingan. Dalam dunia kesehatan, hadirnya kecerdasan buatan (AI), sistem big data, telehealth, hingga wearable devices telah mengubah cara layanan kesehatan diberikan.

Namun, kemajuan teknologi saja tidak cukup. Indonesia membutuhkan Perawat yang bukan hanya menguasai klinis, tetapi juga adaptif secara digital, kuat dalam etika, dan tajam dalam kepemimpinan.

Adapun konsep Nursing 5.0 adalah jawaban atas tantangan yang ada, ini bukan sekadar terminologi akademik, tetapi representasi perubahan mendalam peran Perawat: dari tenaga pelaksana menjadi agen perubahan dalam sistem kesehatan nasional.

Perawat sebagai Pilar Pembangunan Kesehatan Nasional

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 300.000 Perawat aktif. Jumlah besar ini, bila dikelola secara strategis, bukan hanya memperkuat layanan medis, tetapi juga membentuk jaringan transformasi kesehatan di tingkat komunitas.

Perawat adalah penyuluh kesehatan di desa, pelayan pertama di ruang gawat darurat, pendamping pasien di tengah ketimpangan sistem, dan di masa depan, mereka adalah pemimpin unit pelayanan berbasis digital dan humanistik.

Perawat juga memainkan peran dalam upaya promotif-preventif. Mereka berada di posisi strategis untuk mencegah beban penyakit, mengedukasi masyarakat, dan membangun ketahanan kesehatan berbasis komunitas.

Menjadi Isu Kebangsaan

Jika Perawat diberdayakan dengan tepat, Indonesia tak hanya akan lebih siap menghadapi pandemi di masa depan, tapi juga mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang kesehatan.

Berikut ini adalah tokoh bangsa menekankan pentingnya memperkuat peran Perawat:

BJ Habibie (alm.) mengatakan bahwa teknologi tanpa cinta kasih kehilangan arah, dan perawat adalah jembatan itu.

KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, menegaskan bahwa pelayanan kesehatan harus tetap berpijak pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa perawat adalah elemen kunci dalam keberhasilan transformasi sistem kesehatan nasional.

Butuh Perawat yang Naik Kelas

Berikut ini kebijakan yang berpihak kepada pengembangan SDM Perawat, meliputi:

  • Pendidikan keperawatan yang integratif dengan teknologi digital dan kepemimpinan komunitas
  • Insentif yang adil dan transparan
  • Perlindungan profesi yang jelas
  • Ruang partisipasi dalam penyusunan kebijakan kesehatan.

Bila ini terwujud, Perawat akan menjadi subjek utama dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2045, bukan hanya sebagai pelayan pasien, tapi sebagai pemimpin perubahan.

Perawat Sebagai Pilar Kemanusiaan Bangsa

Perawat Indonesia harus dibaca bukan hanya sebagai kelompok profesi, tetapi sebagai modal sosial, kekuatan pembangunan, dan simbol kemanusiaan bangsa. Memperkuat mereka adalah bagian dari memperkuat peradaban Indonesia.

Investasi terbaik dalam sektor kesehatan bukan hanya pada teknologi, tetapi pada manusia yang menjalankannya, salah satunya Perawat. (IR)

 

Sumber : Medio online mediaperawat.id dari Penulis Maskur Muhammad

 


Dikembangkan oleh ppnipusat.or.id - Departemen Teknologi Informasi © Copyright 2023