News

7 Bulan Named & Nakes Mengabdi di RSCG Boalemo Tanpa Upah, Terlambat Alasannya Regulasi

Oleh Admin Rabu, 13 Agustus 2025


Infokom DPP PPNI - Kesabaran yang dimiliki tenaga medis (named) dan tenaga kesehatan (nakes) cukup teruji setelah memberikan pengabdiannya di institusi pelayanan kesehatan.

Selama tujuh bulan named dan nakes di RSUD Clara Gobel (RSCG) Boalemo bekerja tanpa menerima sepeser pun hak jasa mereka. Namun ironisnya, yang mereka terima hanyalah segunung alasan dari manajemen rumah sakit RSCG.

Wahyudin Dangkua selaku Plt Direktur RSCG berdalih keterlambatan ini karena menunggu Peraturan Bupati (Perbup) baru. Katanya, proses masih “berjalan” di Biro Hukum Provinsi. Tapi mari jujur: berapa lama lagi tenaga kesehatan harus menunggu proses yang seharusnya dapat dipercepat jika ada kemauan politik dan kepedulian nyata pada garda terdepan kesehatan?

Di tengah alasan teknis dan regulasi yang berbelit, para dokter, Perawat, dan tenaga kesehatan tetap siaga 24 jam. Mereka berjuang menghadapi pasien gawat darurat, menangani kasus BPJS, hingga risiko penyakit menular. Semua itu dilakukan tanpa jaminan kapan jerih payah mereka akan dibayar. Apakah ini yang disebut “penghargaan” terhadap pahlawan kesehatan?

Ketidakmampuan mengantisipasi masalah Perda tarif layanan hanya menunjukkan lemahnya manajemen dan koordinasi lintas instansi. Apalagi ini bukan persoalan baru, sudah bergulir sejak masa direktur sebelumnya. Artinya, ini bukan sekadar “keterlambatan perhitungan”, tapi bukti kelalaian yang dibiarkan berlarut-larut.

Pertanyaannya, apakah nyawa dan kesehatan masyarakat Boalemo dapat menunggu seperti uang jasa medis yang tersandera di meja birokrasi?

Cukup sudah. Hentikan permainan kata “proses”, “perhitungan”, dan “kesepakatan pihak terkait” yang hanya menjadi kamuflase kelambanan. Hak tenaga medis adalah harga mati. Setiap hari keterlambatan adalah bentuk pengkhianatan terhadap dedikasi mereka.

Bayangkan, di saat tidur nyenyak, mereka berjaga. Di saat mengeluh panas, mereka berkeringat di ruang isolasi. Tapi ketika gaji mereka seharusnya dibayar, yang datang hanyalah alasan. Jika ini terus dibiarkan, bukan hanya hak yang hilang, tapi juga rasa hormat pada mereka yang menjaga kesehatan. (IR)


Sumber : Media online gopublish.co.id


Dikembangkan oleh ppnipusat.or.id - Departemen Teknologi Informasi © Copyright 2023