Infokom DPP PPNI - Keinginan tenaga kesehatan terutama Perawat untuk bekerja di Jerman semakin terbuka dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Indonesia.
Abdul Kadir Jailani selaku Duta Besar RI untuk Jerman, mendukung Perawat Indonesia mengisi kebutuhan tenaga medis di Jerman. Program 'Triple Win' ini menjanjikan peluang kerja yang luas bagi Perawat Indonesia.
Duta Besar RI untuk Jerman ini mendorong Perawat Indonesia mengisi kebutuhan tenaga medis di Jerman. Program 'Triple Win' ini menjanjikan peluang kerja yang luas bagi Perawat Indonesia.
Dirinya juga secara aktif mendorong Perawat Indonesia untuk mengambil peran vital dalam mengisi kekosongan tenaga medis di Jerman.
Sebetulnya inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap krisis kekurangan Perawat yang signifikan di negara tersebut, menawarkan peluang kerja yang menjanjikan bagi para profesional kesehatan dari Tanah Air.
Pemerintah Jerman telah membuka pintu lebar bagi rekrutmen Perawat asing, termasuk dari Indonesia, sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka. Program ini dirancang untuk menciptakan situasi "Triple Win" atau tiga manfaat, yang menguntungkan baik Indonesia maupun Jerman serta para Perawat itu sendiri.
Abdul Kadir Jailani yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, menekankan pentingnya mempersiapkan Perawat Indonesia dengan kualifikasi yang sesuai. Langkah ini krusial untuk memastikan mereka dapat memanfaatkan skema ini secara optimal dan berhasil dalam seleksi ketat yang diterapkan oleh pihak Jerman.

Sektor keperawatan di Jerman menghadapi tantangan serius berupa kekurangan tenaga profesional yang akut. Jumlah Perawat yang tersedia saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi tingkat permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat, terutama dengan populasi yang menua.
Kantor Statistik Federal Jerman, Destatis, mengungkapkan proyeksi yang mengkhawatirkan mengenai kebutuhan tenaga Perawat. Pada tahun 2019, kebutuhan nasional tercatat 1,62 juta perawat, namun angka ini diperkirakan akan melonjak drastis menjadi 2,15 juta pada tahun 2049. Peningkatan signifikan sebesar 33 persen ini menunjukkan urgensi Jerman untuk mencari solusi dari luar negeri.
Kondisi demografi Jerman yang menua menjadi faktor utama pendorong kebutuhan ini. Semakin banyak warga lanjut usia membutuhkan perawatan jangka panjang, sementara jumlah tenaga kerja muda yang masuk ke sektor ini tidak seimbang. Oleh karena itu, mencari Perawat dari negara lain, seperti perawat Indonesia, menjadi strategi kunci untuk menjaga kualitas layanan kesehatan di Jerman.
Peluang ini menjadi sangat besar bagi Perawat Indonesia yang memiliki kompetensi dan kemauan untuk beradaptasi dengan standar internasional. Jerman menawarkan lingkungan kerja yang stabil dan profesional bagi para Perawat asing.
Program rekrutmen Perawat asing yang diterapkan Jerman, terutama bagi Perawat Indonesia, dikenal sebagai inisiatif "Triple Win". Konsep ini dirancang untuk memberikan keuntungan simultan bagi tiga pihak yang terlibat: negara asal, negara tujuan, dan individu pekerja migran.
Untuk Indonesia, program ini membantu mengurangi tekanan pasar kerja domestik dengan menyediakan peluang kerja di luar negeri. Ini juga berarti devisa yang lebih besar dari remitansi para pekerja migran.
Sementara itu, Perawat Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di lingkungan profesional dengan kondisi kerja yang adil dan standar gaji yang baik di Jerman.
Kelebihan bagi Jerman, program ini secara efektif mengatasi kekurangan tenaga Perawat yang kritis, memastikan sistem kesehatan mereka tetap berfungsi optimal. Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, bahkan menyatakan bahwa pihak Jerman menawarkan program pelatihan bahasa yang ekstensif. Ini menunjukkan komitmen Jerman dalam memfasilitasi integrasi Perawat asing. (IR)
Sumber: Media online Merdeka.com yang dilansir dari AntaraNews