News

Profesi Perawat Selalu Mulia & Tak Sepenuhnya Tergantikan oleh Teknologi

Oleh Admin Kamis, 7 Agustus 2025


Infokom DPP PPNI - Tanggapan masyarakat keperawatan terhadap perkembangan teknologi pada saat ini dapat terungkap melalui beragam pemikiran yang perlu menjadi tolak ukur bersama.

Untuk itulah di tengah gempuran kemajuan teknologi dan disrupsi digital di berbagai sektor, banyak yang mulai bertanya-tanya: apakah profesi Perawat akan tergantikan oleh mesin atau kecerdasan buatan? Sebagai seorang pendidik keperawatan yang telah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia ini, saya pun sering mendapatkan pertanyaan serupa. Apakah peran Perawat masih akan relevan ketika robot bisa merawat pasien, atau ketika sistem AI mampu menganalisis kondisi medis dengan cepat dan akurat?

Jawaban saya selalu tegas: ya, Perawat tetap akan dibutuhkan. Bahkan, lebih dari itu, Perawat adalah profesi yang tidak akan pernah bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi, selama masih ada manusia yang sakit, terluka, dan membutuhkan perhatian yang tulus. Karena inti dari keperawatan bukan hanya soal keterampilan teknis, tapi soal sentuhan kemanusiaan yang tak bisa diprogram.

Saya menyaksikan langsung bagaimana mahasiswa keperawatan belajar, berpraktik, dan menyentuh kehidupan pasien dengan cara yang tak dapat dilakukan mesin manapun. Saya pun masih ingat betul saat mendampingi pasien dalam kondisi kritis. Meski alat monitor dan teknologi canggih terus memantau detak jantung dan tekanan darahnya, yang membuat pasien itu merasa tenang adalah tangan seorang Perawat yang menggenggam lembut dan suara menenangkan yang memberinya harapan. Itulah esensi keperawatan, kerja dengan hati, bukan sekadar dengan alat.

Florence Nightingale pernah berkata, “Nursing is an art: and if it is to be made an art, it requires an exclusive devotion as hard a preparation, as any painter’s or sculptor’s work.” Keperawatan adalah seni. Ia menuntut pengabdian, empati, dan kepekaan yang mendalam. Tidak semua orang mampu menjalankannya, dan jelas bukan pekerjaan yang bisa digantikan algoritma. Maka saya beruntung menjadi dosen di salah satu kampus swasta di Jakarta, yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif.

Secara global, data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kebutuhan tenaga Perawat terus meningkat. Diperkirakan, dunia membutuhkan lebih dari 9 juta tambahan Perawat pada tahun 2030. Ini menjadi indikator nyata bahwa meskipun teknologi berkembang pesat, peran Perawat sebagai mitra pasien dan tenaga medis tetap tak tergantikan. Teknologi bisa mempercepat proses, tetapi tidak bisa menggantikan kehadiran yang memberi rasa aman, dan perhatian yang tulus.

Ke depan, masa depan keperawatan adalah kolaborasi antara manusia dan teknologi. Perawat tidak bisa menolak kehadiran teknologi, tetapi harus menggunakannya secara cerdas sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti. Justru di era ini, nilai-nilai kemanusiaan dalam profesi perawat harus diperkuat: komunikasi terapeutik, empati, kehadiran, dan kasih sayang menjadi lebih bermakna dari sebelumnya.

Saya mengajak para Perawat dan calon Perawat muda untuk terus belajar dan beradaptasi dengan zaman, tanpa kehilangan jati diri kemanusiaannya. Karena tidak semua yang dilakukan manusia bisa diduplikasi oleh mesin. Robot mungkin bisa memberikan obat, tapi tidak bisa memberikan harapan. Mesin bisa mengukur tekanan darah, tapi tak bisa meredakan kecemasan. Dan dalam setiap proses kesembuhan, rasa diperhatikan sering kali menjadi obat yang paling mujarab.

Saya bangga menjadi Perawat. Bukan karena atribut atau statusnya, tetapi karena setiap shift kerja adalah kesempatan untuk membuat perbedaan. Bahkan hanya lewat satu senyum atau genggaman tangan.

Maka ketika orang bertanya, “Apakah profesi ini akan tergeser oleh zaman?” Saya jawab, “Tidak.” Karena selama manusia masih punya rasa, maka manusia tetap membutuhkan manusia lain. Dan selama itu terjadi, Perawat akan selalu ada, selalu dibutuhkan, dan tetap mulia. (IR)


Sumber : Dilansir dari media online news.bsi.ac.id melaui opini Rahma Hidayati, Ketua Program Studi Keperawatan Akper Bina Insan

Dikembangkan oleh ppnipusat.or.id - Departemen Teknologi Informasi © Copyright 2023