Infokom DPP PPNI - Prestasi yang dimiliki Dosen Keperawatan di Indonesia dapat berkompetisi di luar negeri bahkan sudah mendapatkan apresiasi terbaik.
Berkaitan itu Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sugiharto berhasil meraih medali emas dalam kompetisi inovasi dalam International Conference, Exhibition, & Innovation On Public Health & International Community Services 2025 di Malaysia.
Disampaikan Sugiharto bahwa ICEPH CS merupakan platform bagi mahasiswa, akademisi, industri, dan profesional untuk memamerkan inovasi, invensi, dan desain di bidang-bidang yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan ilmu sosial.
Acara tersebut dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan, Universiti Teknologi Mara, di Kuching, Sarawak, Malaysia, 19-22 Agustus 2025.
Dirinya berhasil meraih medali emas atas inovasi aplikasi Shiyam buatannya. Aplikasi tersebut berguna untuk mengkaji risiko berpuasa bagi pasien diabetes.
“Dengan aplikasi ini, pasien diabetes yang ingin berpuasa bisa mengetahui apakah mereka aman atau tidak untuk berpuasa,” ungkapnya, Jumat (29/8/2025), sesuai yang diliris news.ums.ac.id.
Sugiharto menerangkan bahwa pasien harus mengisi beberapa pertanyaan dalam aplikasi Shiyam. Pasien akan menerima hasil analisis risiko untuk menjalani puasa. Mulai dari risiko rendah, sedang, sampai berat.
“Nanti ada sarannya. Misalnya kalau risikonya berat, pasien tidak boleh berpuasa,” sambung Sugiharto.
Dirinya menjelaskan kuesioner tersebut disusun dengan mengadopsi kuesioner yang dirilis International Diabetes Federation (IDF). Aplikasi buatan Sugiharto juga mendapat dukungan dari Ketua Aliansi Diabetes dan Ramadan IDF Mohamed Hassanein.
Dikatakannya juga, beberapa masukan yang ia terima, antara lain penyediaan fitur bahasa asing, hingga mengembangkan aplikasi Shiyam pada sistem operasi Apple.
“Saat ini masih berbasis Android,” sebutnya.
Menurutnya, umat muslim penderita diabetes, seharusnay memperhatikan kondisi fisiknya sebelum menjalankan ibadah puasa. Sebab, penderita diabetes yang berpuasa dalam kondisi yang tidak fit akan berisiko memproduksi keton dalam tubuhnya. Produksi keton yang berlebih akan mengganggu otak, membuat kejang, mengganggu pernapasan, dan berisiko kematian.
Disampaikannya, diabetes masih menjadi menjadi penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia tahun 2024 mencapai 20,4 juta. Menempatkan Indonesia di peringkat lima global negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak.
Kemudian diungkapkannya, jumlah penderita diabetes di Indonesia diproyeksikan akan menjadi 28,6 juta di tahun 2050. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukannya.
Penghargaan yang diraih Sugiharto menjadi prestasi yang membanggakan bagi UMS, khususnya delegasi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS yang bertandang ke ICEPH CS 2025.
Selain itu, dua dosen FIK UMS juga mendapat penghargaan, yaitu Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Izzatul Arifah sebagai presenter lisan terbaik dan Dosen Keperawatan Wita Oktaviana sebagai presenter poster terbaik. (IR)
Sumber : Media online news.ums.ac.id.
