Infokom DPP PPNI - Upaya institusi pendidikan untuk memberikan pengalaman maupun pendidikan bagi mahasiswanya dalam meningkatkan kompetensi terus berlanjut.
Berkaitan itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pentingnya standar internasional dalam pendidikan tenaga kesehatan. Hal itu disampaikannya saat mendampingi Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul dalam kunjungan ke Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Kamis (21/8/2025).
Dikatakannya bahwa Indonesia sudah memiliki sejumlah dokter yang menempuh pendidikan di Jerman dan kini kembali mengabdi di tanah air. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi inspirasi penguatan kelas internasional di bidang kesehatan.

“Kami juga punya beberapa dokter yang pernah menempuh studi di Jerman, dan sekarang sebagian sudah kembali ke tanah air. Jadi, selain itu, ada juga proses pertukaran mahasiswa, mereka belajar di Jerman, kadang bekerja sebagai dokter di sana, lalu kembali lagi ke Indonesia,” terang Budi.
Menkes menambahkan bahwa penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, menjadi kunci untuk membuka peluang global bagi tenaga kesehatan Indonesia.
Sementara itu, Menlu Jerman Johann Wadephul mengapresiasi semangat mahasiswa Indonesia mempelajari bahasa Jerman.
“Ini adalah upaya besar untuk mempelajari bahasa kami. Terima kasih atas keterbukaan anda terhadap negara kami, dan saya berharap bisa menyambut banyak dari anda di Jerman. Semoga sukses,” ungkapnya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III Siti Badriah menjelaskan, ‘Kelas Internasional Jerman’ telah menjadi _pilot project_ sejak 2023 khusus untuk Program Sarjana Terapan Keperawatan. Kurikulumnya mengintegrasikan 19 SKS Bahasa Jerman dengan target lulusan mencapai level B2, sesuai prasyarat untuk bekerja sebagai perawat profesional di Jerman.
Pada saat ini, Poltekkes memiliki tiga angkatan kelas internasional Jerman dengan tingkat kemampuan berbeda. Ada yang sudah mencapai B1, ada yang A2, dan ada yang baru memulai di level A1.
Demi mendukung capaian tersebut, Poltekkes menciptakan lingkungan belajar yang menekankan bahasa dan budaya, mulai dari vocabulary, grammar, speaking, hingga kompetisi di Goethe-Institut.
“Kalau mereka sudah mempunyai sertifikat level B2, itu sudah aman untuk bekerja di Jerman. Dan kami sudah berkomitmen lulusan dari kelas internasional keperawatan Jerman itu, lulusnya mereka memiliki sertifikat B2,” pungkasnya.
Melalui kerja sama ini diharapkan memperkuat daya saing tenaga kesehatan Indonesia, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di pasar global. Program ini menjadi bagian dari transformasi SDM kesehatan yang berorientasi internasional. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenkes RI