Infokom DPP PPNI - Peran tenaga pengajar dalam dunia keperawatan semakin diperlukan untuk meningkatkan kompetensinya.

Sejumlah dosen dari Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat tengah melakukan penelitian tentang postur kerja Perawat menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk menganalisis potensi gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders atau MSDs) di Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Padang.

Studi ini didanai penuh oleh Hibah RisetMu-program pendanaan penelitian dari Pusat Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Fokus riset diarahkan pada identifikasi faktor risiko ergonomi yang berkontribusi terhadap keluhan nyeri otot dan rangka pada tenaga kesehatan, khususnya Perawat.

Berdasarkan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), MSDs merupakan penyakit terkait pekerjaan yang berkontribusi besar terhadap absensi kerja dan beban biaya kesehatan. Secara global, gangguan ini menyumbang antara 42-58% dari total penyakit akibat kerja.

Keluhan MSDs umumnya tidak muncul secara instan, melainkan merupakan hasil dari cedera berulang dalam jangka panjang. Postur kerja yang buruk, posisi statis berkepanjangan, serta peralatan kerja yang tidak ergonomis disebut sebagai pemicu utama.

Penelitian dimulai dengan survei keluhan dari seluruh unit perawatan di RSU Aisyiyah Padang. Perawat yang menjadi responden diminta mengisi kuesioner dan lembar Nordic Body Map untuk mengidentifikasi lokasi nyeri yang paling sering dialami serta tingkat keparahannya.

Tim peneliti terdiri dari para dosen lintas program studi, yakni Keperawatan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk Nurhaida, Fluorina Oryza Muslim, Silvia Nengcy, Astrina Aulia, Miftahurrahmi Fitri, Marhadi Efendi, serta satu orang mahasiswa.

Dari hasil riset ini diharapkan menjadi dasar bagi manajemen rumah sakit dalam menyusun strategi edukasi ergonomi bagi tenaga kesehatan, guna menekan risiko cedera akibat kerja.

Sumber : Media online MINANGKABAUNEWS.com