Infokom DPP PPNI - Dukungan tenaga kesehatan khususnya Perawat semakin dibutuhkan pada pelayanan kesehatan maupun di area lainnya.
Klinik Pratama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau menggelar program Perawat Menjemput Lansia (Permenlansia) sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lanjut usia. Kegiatan ini berlangsung di ruang layanan kesehatan Lapas Baubau pada Selasa (30/9/2025).
Rangkaian kegiatan diawali dengan penyuluhan kesehatan bertema “Hipertensi pada Lansia”. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pemahaman WBP mengenai faktor risiko, gejala, serta langkah pencegahan dan penanganan hipertensi.

Materi disampaikan secara interaktif sehingga memudahkan peserta memahami, sekaligus membuka ruang tanya jawab.
Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah, pemeriksaan kadar asam urat, gula darah sewaktu, hingga pemberian obat sesuai hasil diagnosa. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan sehingga penanganan dapat dilakukan lebih tepat.
Sebanyak 18 WBP lansia mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Mereka menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan, khususnya pemeriksaan kesehatan rutin yang jarang mereka dapatkan sebelumnya.
Program ini dipimpin oleh Sri Ainun Zainal Siddiq selaku dokter Lapas, bersama Perawat Wd. Salmatia dan Vesty Noviana. Seluruh tim medis Lapas Baubau terlibat aktif memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.
Tubagus M. Chaidir selaku Kepala Lapas Kelas IIA Baubau memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Dirinya menjelaskan bahwa program Permenlansia merupakan komitmen Lapas dalam pemenuhan hak kesehatan WBP, terutama kelompok lansia yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kami ingin memastikan para WBP lansia tetap memperoleh hak dasar berupa layanan kesehatan yang layak dan berkelanjutan,” ungkapnya, sesuai yang diliris rri.co.id.
Selain aspek medis, kegiatan ini juga memberi dampak psikologis positif. WBP lansia merasa diperhatikan dan mendapatkan dukungan moril dari petugas kesehatan maupun pihak Lapas. Tentunya hal ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat mereka dalam menjalani masa pidana. (IR)
Sumber : Media online rri.co.id