Infokom DPP PPNI - Demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk pemenuhan tenaga kesehatan (nakes).
Untuk itulah Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, Provinsi Banten dalam memperluas layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan persalinan 24 jam di seluruh puskesmas masih dihadapkan pada persoalan kekurangan nakes.
Kali ini salah satunya terjadi di Puskesmas Cilegon yang hingga kini belum memiliki Dokter tetap dan kekurangan Bidan serta Perawat.
Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Cilegon, Sefi Saeful Holiq, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat (11/7/2025).

“Untuk persalinan dan layanan 24 jam, kami masih belum ada doklink. Insya Allah Agustus nanti baru terpenuhi. Pegawai tambahan juga sudah kami usulkan ke Dinas, dan sudah dipetakan,” ungkap Sefi Saeful Holiq, sesuai yang diliris RADARBANTEN.CO.ID.
Menurut Sefi, Puskesmas Cilegon memang telah mendapat tambahan empat tenaga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon pada Juli ini. Namun, kebutuhan ideal masih belum terpenuhi.
“Kami masih kekurangan dua bidan lagi. Untuk operasional IGD dan persalinan 24 jam, setiap shift minimal harus ada dua Bidan dan satu Perawat. Jadi secara total, dibutuhkan delapan Bidan dan empat Perawat,” terangnya.
Dikarenakan keterbatasan itu, sebagian tenaga dari layanan rawat jalan terpaksa dialihkan ke shift jaga malam. Namun, cara tersebut menurutnya hanya solusi sementara.
“Sisanya kami minta bantu dari Dinas. Kekurangan ini sementara kami cover dari tenaga rawat jalan. Tapi idealnya ya ada penambahan tenaga khusus shift IGD dan persalinan,” ucapnya.
Selain nakes, Sefi juga menyoroti kekurangan sopir ambulans di Puskesmas Cilegon. Saat ini, hanya tersedia dua sopir yang harus bertugas tanpa hari libur.
“Minimal harus ada penambahan satu atau dua sopir lagi. Karena saat ini tidak ada hari libur untuk sopir. Begitu juga untuk tenaga keamanan, perlu diperkuat,” imbuhnya. (IR)
Sumber : Media online RADARBANTEN.CO.ID.