Infokom DPP PPNI - Saat menyambut bulan suci Ramadan 1446 H, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar kuliah umum bertajuk “Spirit Ramadan dalam Percepatan Perubahan Budaya Kerja Kementerian Kesehatan”.
Acara ini bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai integritas, disiplin, dan profesionalisme di lingkungan kerja, serta pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas dan antikorupsi di lingkungan Kemenkes yang sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan di sektor kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di auditorium Siwabessy gedung Prof. Sujudi, Jum’at (28/2/2025).
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto menegaskan pentingnya membangun budaya kerja antikorupsi melalui pendekatan agama. Ia menyampaikan bahwa bulan Ramadan adalah momentum terbaik untuk melatih diri dalam melepaskan kemelekatan terhadap harta dan membangun kesadaran integritas.
“Ketika kita bicara puasa, sejatinya kita sedang berlatih untuk menahan diri dari segala bentuk kemelekatan, termasuk terhadap harta. Seorang yang bertakwa adalah mereka yang mampu berbagi, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain,” terang Fitroh di hadapan ratusan peserta yang hadir.
Fitroh mengutip Surat Ali Imran ayat 134 yang menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang bertakwa adalah mereka yang menginfakkan hartanya, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Menurutnya, prinsip ini juga harus diterapkan dalam etos kerja ASN, khususnya dalam memberikan pelayanan publik yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Lebih lanjut, Fitroh menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas, dengan menghindari sikap serakah dan mementingkan diri sendiri. Ia membagikan filosofi “IDOLA” sebagai prinsip kerja yang mencakup:
Integritas: Konsisten dalam ucapan dan tindakan.,Dedikasi: Memberikan pelayanan dengan totalitas., Objektif: Netral dan tidak memiliki kepentingan pribadi., Loyalitas: Mengabdi untuk kepentingan masyarakat., Adil : Tidak memihak.
Selain itu, Fitroh juga memperkenalkan konsep “Gatot Kaca”, yakni prinsip kerja yang responsif, totalitas, komprehensif, dan penuh empati dalam melayani masyarakat. “Tanpa empati, kita tidak akan mampu memberikan pelayanan terbaik. ASN harus bekerja dengan hati, bukan sekadar menjalankan tugas,” tegasnya.
Sebagai penutup, Fitroh mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Ramadan sebagai waktu refleksi dalam meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun profesional. “Latihan terbaik untuk menjadi pribadi yang bertakwa adalah dengan terus berbuat baik, berbagi, dan menumbuhkan keikhlasan dalam bekerja. Jika kita bekerja dengan niat yang benar, insya Allah hasilnya akan berkah,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan komitmen Kemenkes dalam meningkatkan budaya kerja yang berlandaskan integritas, loyalitas, dan pelayanan prima. Ia mengutip Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 188 yang menegaskan pentingnya menjauhi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Pencegahan korupsi bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga budaya yang harus kita bangun bersama. Dengan pendekatan agama, kita tidak hanya memperkuat regulasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap aspek pekerjaan kita,” ujar Prof. Dante.
Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi menjelang bulan suci Ramadan, di mana nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan dalam bekerja semakin ditekankan. Wamenkes mengajak seluruh pegawai Kemenkes untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri dan memperkuat integritas.
Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, khususnya kepada KPK dan KORPRI Kemenkes. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua,” tutupnya.
Dengan semangat Spirit Ramadan, Kementerian Kesehatan terus berkomitmen untuk tidak hanya memperbaiki sistem layanan kesehatan, tetapi juga membangun ekosistem kerja yang lebih profesional, akuntabel, dan bebas dari korupsi. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenkes RI