Infokom DPP PPNI - Melalui berbagai kesempatan edukasi terus dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat luas terutama bagi keluarga pasien yang mengalami penyakit kanker.
Pada saat program siaran “Dokter Etam” di Studio 4 RRI Samarinda, hadirnya Perawat Pare Tasik Tangke dari Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, Kamis (22/5/2025). Adapun topik yang diangkat kali ini tentang perilaku caring keluarga dan Perawat dalam merawat pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Perawat Pare menyampaikan kekhawatirannya, dimana justru banyak pasien kanker yang berusia muda, bahkan ada yang masih berusia di bawah 25 tahun. Jenis kanker yang paling banyak ditangani di Rumah Sakit Dirgahayu adalah kanker payudara, dan sebagian besar penderitanya berada di rentang usia di bawah 50 tahun.
Menurutnya dalam proses penanganan pasien kanker, dukungan dari keluarga memegang peran yang sangat krusial.
“Critical point-nya adalah bagaimana reaksi awal keluarga ketika mendengar diagnosis kanker,” ucap Pare,Tasik Tangke sesuai yang diliris rri.co.id.
Dikatakannya, dukungan moral dan psikologis dari keluarga sangat mempengaruhi semangat pasien dalam menjalani pengobatan.
Bahkan kehadiran Perawat hadir bukan hanya untuk memberikan perawatan medis, tetapi juga sebagai pendamping dan pemberi edukasi kepada pasien serta keluarganya.
Disampaikannya, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan keluarga dalam mendampingi pasien kanker:
Jangan Lari dari Pengobatan Medis
Banyak pasien dan keluarganya yang memilih pengobatan alternatif setelah diagnosis awal, akibat pengaruh lingkungan atau kurangnya informasi. Hal ini sering kali menyebabkan kondisi pasien memburuk saat kembali ke rumah sakit. “Medis memiliki prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” tegasnya.
Meningkatkan Pemahaman tentang Penyakit dan Proses Kemoterapi
Edukasi terhadap pasien dan keluarga sangat penting agar mereka tidak takut terhadap proses pengobatan. Efek samping dari kemoterapi memang ada, tetapi bisa dikelola dengan penanganan yang tepat. Pemahaman ini akan membentuk sikap yang lebih siap dan kooperatif dari pasien maupun keluarganya.
Menjaga Kesehatan Mental dan Emosi Positif
Psikologis pasien sangat memengaruhi proses penyembuhan. “Hati yang gembira adalah obat,” katanya. Pasien dengan mental yang kuat dan dukungan emosional yang baik cenderung memiliki prognosis yang lebih baik.
Patuh pada Jadwal Pengobatan
Kepatuhan terhadap jadwal kemoterapi menjadi kunci dalam keberhasilan pengobatan. Perawat biasanya memberikan kalender khusus sebagai panduan waktu kemoterapi. Keluarga diharapkan ikut berperan dalam mengingatkan dan mengantar pasien sesuai jadwal.
Menghadapi Reaksi Emosional Pasien dengan Empati
Perawat Pare juga menyoroti bahwa tidak semua pasien bisa langsung menerima diagnosis kanker. Ada yang mengalami penolakan, marah, hingga depresi. Di sinilah Perawat dituntut untuk memahami tahap-tahap psikologis pasien berdasarkan teori Kubler-Ross, mulai dari penolakan (denial) hingga penerimaan (acceptance). Pendampingan yang empatik dari Perawat sangat membantu pasien melalui tahap-tahap ini dengan lebih baik.
Dirinya berharap dengan pendekatan yang tepat, dukungan keluarga yang kuat, dan kepatuhan terhadap pengobatan medis, pasien kanker memiliki peluang untuk menjalani proses pengobatan dengan lebih baik. Semangat, pemahaman, dan kebersamaan menjadi kunci dalam melawan kanker. (IR)
Sumber : Media online rri.co.id