Infokom DPP PPNI - Berbagai upaya tenaga kesehatan untuk meningkatkan profesionalisme maupun dalam mengasah kemampuan yang dimiliki.
Memang ada anggapan masyarakat bahwa peran Perawat memiliki perbedaan ketika di rumah sakit, klinik atau puskesmas terlebih lagi jika negeri atau swasta.
Tentunya anggapan itu dengan tegas dibantah oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Probolinggo.
Bahkan DPD PPNI Kota Probolinggo menilai bahwa Perawat di Kota Probolinggo bekerja secara profesional tanpa membedakan tempat dimana mereka mengabdi, baik rumah sakit, klinik atau puskesmas negeri maupun swasta.
“Kita anggotanya kan ratusan, upaya pembinaan terus dilakukan. Salah satunya dengan upaya inovasi agar para Perawat ini terus profesional dalam memberikan pelayanan bagi pasien,” ungkap Nur Samsu selaku Ketua DPD PPNI Kota Probolinggo, Kamis (06/02/2025), seperti dikutip dari bacasaja.id.
Dimana inovasi tersebut, salah satunya pada hari ini dimana masing-masing perawat yang sudah diseleksi menyampaikan paparan inovasi yang nantinya akan dilombakan di tingkat Jawa Timur.
“Ada beberapa hal yang menjadi indikator pada seleksi inovasi tersebut, misalkan bagaimana manajemen risiko ketika berhadapan dengan pasien, kemudian digitalisasi pelayanan pasien. Sebab, saat ini sudah era digital,” terangnya.
Sehubungan hal itu, pihaknya terus mendorong agar profesional terus dipegang teguh oleh Perawat khususnya di Kota Probolinggo.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Inovasi Yeny Rosyidah menyatakan bahwa dari 16 Perawat yang presentasi itu, terdiri dari 8 Perawat dari rumah sakit negeri maupun swasta, serta 8 Perawat dari puskesmas dan klinik swasta.
Diterangkannya, jika proses penjaringan para Perawat inovatif itu dilakukan sejak November 2024 lalu dan hari ini merupakan puncak seleksi.
"Hari ini dipilih dua orang untuk berlomba inovasi Perawat di tingkat Jawa Timur, termasuk nanti ada tes tulisnya. Ini jadi momentum bahwa Perawat harus terus meningkatkan pelayanan demi masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu Perawat yang turut seleksi yaitu Mimin Setiyaningsih mengatakan yaitu ada salah satu inovasi yang perlu diterapkan kepada anak ketika sakit.
Disampaikannya, tentang inovasi terapi bermain usia perkembangan anak dengan mengunakan media edukasi berbasis QR Code.
“Lewat metode itu, kita bisa memudahkan pasien khususnya anak tentang edukasi. Termasuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gadget yang seolah sulit lepas,” imbuh Perawat di RSUD Ar Rozy ini. (IR)
Sumber : bacasaja.id